Minggu, 08 Februari 2015

SDN 2 Sesait Tonjolkan Eskul Tari Cupak Gurantang dan Pramuka

Kayangan,(SK),-- Banyak cara sekolah menggenjot kegiatan eskul yang menjadi andalannya. Salah satunya seperti yang dilakukan SDN 2 Sesait dengan menggandeng salah satu paguyuban yang ada disekitar sekolah. Paguyuban tersebut diantaranya Paguyuban Tari Cupak Gurantang.
 Kepala SDN 2 Sesait Mawardi,S.Pd mengatakan, salah satu pola untuk mengangkat budaya lokal ke permukaan agar tetap lestari sepanjang masa, yaitu dengan menguatkannya melalui kegiatan eskul. Ini penting, katanya, disamping budaya lokal tersebut terangkat, juga bisa memotivasi murid untuk melestarikannya.
Dipilihnya budaya lokal ini sebagai kegiatan eskul yang ditonjolkan di SDN 2 Sesait, karena memang kesenian tersebut pernah tenar di masanya sekitar tahun 60-an. Dan keberadaan kesenian atau paguyuban tersebut pun dekat dengan lingkungan sekolah. Sehingga mudah untuk menjalin kerja sama dengan pelatihnya.
Kegiatan eskul tarian cupak gurantang ini dilaksanakan sekali seminggu yaitu setiap hari Sabtu sore. “Untuk hari Sabtu sore untuk tarian cupak gurantang. Pelatihnya pun di asuh oleh yang memang mumpuni di bidangnya, yakni Serka (Pur) TNI AD Nasudin.
Mawardi yang baru satu tahun menjabat Kepala SDN 2 Sesait kelima ini berharap agar kegiatan eskul tersebut paling tidak bisa memotivasi murid untuk mencintai budaya lokalnya dan melestarikannya.
“Disamping kegiatan eskul dibidang keagamaan di sekolah ini tetap jalan, seni tradisional pun tetap jalan,”harapnya.
Mawardi menyebut, selain kegiatan eskul tersebut diperkuat, kegiatan eskul lainnya pun turut di perhatikannya. Seperti pramuka. Eskul pramuka turut juga diperkuat karena memang kegiatan tersebut didalam kurikulum 2013 sudah dimasukkan sebagai eskul wajib.
Sementara itu, Pembina Pramuka SDN 2 Sesait Nila Indra Lesmana,S.Sos mengatakan, alasan Pramuka dijadikan ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah sesuai Kurikulum 2013 adalah karena Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepemudaan yang serius melakukan pembinaan karakter kaum muda dari tingkat usia dini hingga dewasa.
Selain itu, kata Nila, sejak awal dibentuknya organisasi Pramuka sebelum diperkuat dengan pengesahan UU, Pramuka terbukti selalu netral dan tidak pernah terlibat pada politik aktif, meskipun banyak kader-kader Pramuka yang juga menjadi pejabat politik. "Satu-satunya organisasi yang melakukan pembinaan dari usia siaga (usia dini) hingga dewasa dari dulu sampai sekarang itu hanya gerakan pramuka.(eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar