PENJABAT
BUPATI LOMBOK UTARA
SAMBUTAN
PADA ACARA PERINGATAN
HARI
MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN
BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)
KABUPATEN
LOMBOK UTARA TAHUN 2015
Senin,
30 November 2015
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam
sejahtera untuk kita semua.
Yang
saya hormati :
- Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara.
- Muspida Kabupaten Lombok Utara;
- Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara;
- Para Asisten dan Staf Ahli Setda KLU
- Kepala Dinas, Badan dan Kantor Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara;
- Pimpinan Perguruan Tinggi dan Organisasi/ Lembaga Serta Tokoh Masyarakat;
- Singkatnya hadirin undangan yang berbahagia;
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan Hidayah dan
Inayah-Nya kita
dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga beserta seluruh sahabatnya.
Pada
kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa
peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam
Nasional (BMN) merupakan bentuk kecintaan, dan kepedulian kita
terhadap bumi dimana kita hidup secara umum. Kita ingin hidup nyaman
di muka bumi ini.
Saudara
- Saudara dan
Hadirin Yang Saya Hormati,
Kita
menyadari bahwa hutan berperan sebagai penyangga kehidupan dan
sekaligus menyediakan hasil hutan kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK), kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi dan jasa
lingkungan lainnya termasuk penghasil oksigen, rekreasi dan
konservasi keanekaragaman hayati.
Yang
kurang terkendali saat ini, kita semua dihadapkan pada kenyataan
bahwa lingkungan hidup telah rusak. Pencemaran udara mengakibatkan
langit di atas kita kurang cerah karena penuh dengan gas polusi.
Sementara itu, lahan di sekitar kita sering terlihat gersang, dan
hutan banyak yang rusak. Akibatnya, pada musim hujan kita mengalami
bencana banjir. Sebaliknya, pada musim kemarau kita mengalami
kekeringan. Ini merupakan pertanda bahwa kondisi hutan dan lingkungan
kita mulai rusak. Sebagian telah rusak, sehingga tidak berfungsi
secara optimal. Hutan yang rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai
pengatur tata air bagi kehidupan kita. Ini berbahaya. Ini harus kita
hentikan. Untuk masa depan bumi kita, untuk masa depan generasi muda,
karena yang kita miliki ini tidak boleh dianggap sebagai warisan
nenek moyang, tetapi adalah sesuatu yang kita pinjam, milik generasi
yang akan datang.
Banjir
bandang dan longsor yang telah merenggut korban jiwa, oleh karena
itu kita harus segera merehabilitasi kawasan hutan dan lahan yang
rusak, kemudian mengkonservasi hutan yang masih baik, penebangan liar
harus dihentikan. Illegal logging harus ditindak dan harus diberi
hukuman pelaku-pelakunya.
Saudara
- Saudara dan
Hadirin Yang Saya Hormati,
Sesuai
dengan prinsip kelestarian, laju kerusakan hutan harus kita cegah
sampai ambang batas minimal. Kita harus prihatin, bahwa hutan kita
mengalami kerusakan lebih dari 2 juta ha per tahun. Kondisi buruk itu
tidak boleh dibiarkan, dan harus kita hentikan mulai dari sekarang.
Kita harus perangi terus menerus, sehingga akhirnya hutan itu menjadi
lestari. Karena apabila dibiarkan, kemungkinan bencana alam dapat
terjadi kembali, dan dapat terjadi setiap saat pada masa datang.
Oleh
karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bersungguh-sungguh
menghentikan penyebab kerusakan hutan akibat penebangan liar, dan
kebakaran hutan. Untuk itu, sekali lagi saya berharap kepada semua
pihak, agar segera berusaha memperbaiki kerusakan hutan dan
lingkungan yang telah rusak dan kritis.
Saudara
- Saudara dan
Hadirin Yang Saya Hormati,
Sumber
daya hutan dan lingkungan hidup merupakan bagian tidak terpisahkan
dari pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan budaya
bangsa kita. Rusaknya sumber daya hutan dan lingkungan akan sangat
berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap
keberlanjutan atau sustainability kehidupan.
Oleh
karena itu, sumber daya hutan, lingkungan hidup, serta ruang terbuka
hijau, akan mengakibatkan rusaknya ekosistem. Dan rusaknya ekosistem
akan berdampak pula pada punahnya rantai kehidupan. Selain itu,
berdampak pula pada perubahan iklim mikro.
Perlu
saya ingatkan, bahwa saat ini aktivitas untuk menghutankan kembali,
dan memperbanyak ruang terbuka hijau belum menjadi kebiasaan
masyarakat. Namun demikian, peran Pemerintah Daerah dalam
melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan, penanaman 1 milyar
pohon, pembangunan hutan rakyat, hutan tanaman rakyat dan hutan
kemasyarakatan serta adanya kebijakan daerah yang mendukung budaya
menanam, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil, dengan
melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Demikian
pula terhadap berbagai gerakan untuk memperbaiki kerusakan hutan itu
yang telah dicanangkan, yaitu Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, Gerakan Kecil Menanam Dewasa Memanen, Gerakan Bakti
Penghijauan Pemuda, dan Gerakan Kota Hijau serta Gerakan Penanaman
Satu Milyar Pohon. Sudah cukup banyak. Yang penting adalah bagaimana
itu dilaksanakan dengan baik, dengan sungguh-sungguh.
Bapak
, ibu dan saudara hadirin yang berbahagia
Dalam
kaitan itu semua, sekali lagi saya minta agar melalui Hari Menanam
Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional dapat direalisasikan
melalui Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh. Seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi
secara aktif dalam mewujudkan hutan dan lingkungan alam yang baik dan
lestari.
Kepada
para Tokoh Agama, Pemuda dan Tokoh Masyarakat, LSM, Lingkungan,
Wartawan, diminta untuk membantu menyadarkan masyarakat akan
pentingnya memelihara lingkungan, hutan, dan alam di sekitar kita.
Membangun kebiasaan menanam seharusnya menjadi kebutuhan secara
berkelanjutan. Kepada warga masyarakat, dalam mensukseskan gerakan
penanaman satu milyar pohon yang merupakan gerakan nasional dan upaya
nyata seluruh komponen bangsa untuk menanam pohon paling sedikit
sebanyak 1 milyar setiap tahun, agar dimulai dari pekarangan. Lebih
baik mempertahankan pohon dan hutan yang masih ada daripada harus
menanam kembali pohon yang memerlukan belasan tahun agar pohon itu
bisa menjadi besar.
Bapak
, ibu dan saudara hadirin yang berbahagia
Atas
nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara,
Saya menyambut baik dan mengapresiasi
diselenggarakannya hari Menanam
Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional
ini,
dan kami harapkan
semoga acara ini
mampu memberikan motivasi
dan pemahaman terhadap kelestarian hutan
dan lingkungannya. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi kita semua dan terimakasih.
Billahi
taufiq walhidayah.
Wassalamu’alaikum
wr. Wb.
PENJABAT
BUPATI LOMBOK UTARA,
H.
ASHARI, SH, MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar