Rabu, 16 Desember 2015

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI)







PENJABAT BUPATI LOMBOK UTARA
SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN 
 
HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN

 BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

 
KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2015

Senin, 30 November 2015

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati :
  • Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara.
  • Muspida Kabupaten Lombok Utara;
  • Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara;
  • Para Asisten dan Staf Ahli Setda KLU
  • Kepala Dinas, Badan dan Kantor Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara;
  • Pimpinan Perguruan Tinggi dan Organisasi/ Lembaga Serta Tokoh Masyarakat;
  • Singkatnya hadirin undangan yang berbahagia;


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Hidayah dan Inayah-Nya kita dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga beserta seluruh sahabatnya.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) merupakan bentuk kecintaan, dan kepedulian kita terhadap bumi dimana kita hidup secara umum. Kita ingin hidup nyaman di muka bumi ini.
Saudara - Saudara dan Hadirin Yang Saya Hormati,

Kita menyadari bahwa hutan berperan sebagai penyangga kehidupan dan sekaligus menyediakan hasil hutan kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), kebutuhan pangan, ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya termasuk penghasil oksigen, rekreasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Yang kurang terkendali saat ini, kita semua dihadapkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup telah rusak. Pencemaran udara mengakibatkan langit di atas kita kurang cerah karena penuh dengan gas polusi. Sementara itu, lahan di sekitar kita sering terlihat gersang, dan hutan banyak yang rusak. Akibatnya, pada musim hujan kita mengalami bencana banjir. Sebaliknya, pada musim kemarau kita mengalami kekeringan. Ini merupakan pertanda bahwa kondisi hutan dan lingkungan kita mulai rusak. Sebagian telah rusak, sehingga tidak berfungsi secara optimal. Hutan yang rusak tidak dapat lagi berfungsi sebagai pengatur tata air bagi kehidupan kita. Ini berbahaya. Ini harus kita hentikan. Untuk masa depan bumi kita, untuk masa depan generasi muda, karena yang kita miliki ini tidak boleh dianggap sebagai warisan nenek moyang, tetapi adalah sesuatu yang kita pinjam, milik generasi yang akan datang.
Banjir bandang dan longsor yang telah merenggut korban jiwa, oleh karena itu kita harus segera merehabilitasi kawasan hutan dan lahan yang rusak, kemudian mengkonservasi hutan yang masih baik, penebangan liar harus dihentikan. Illegal logging harus ditindak dan harus diberi hukuman pelaku-pelakunya.
Saudara - Saudara dan Hadirin Yang Saya Hormati,
Sesuai dengan prinsip kelestarian, laju kerusakan hutan harus kita cegah sampai ambang batas minimal. Kita harus prihatin, bahwa hutan kita mengalami kerusakan lebih dari 2 juta ha per tahun. Kondisi buruk itu tidak boleh dibiarkan, dan harus kita hentikan mulai dari sekarang. Kita harus perangi terus menerus, sehingga akhirnya hutan itu menjadi lestari. Karena apabila dibiarkan, kemungkinan bencana alam dapat terjadi kembali, dan dapat terjadi setiap saat pada masa datang.
Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk bersungguh-sungguh menghentikan penyebab kerusakan hutan akibat penebangan liar, dan kebakaran hutan. Untuk itu, sekali lagi saya berharap kepada semua pihak, agar segera berusaha memperbaiki kerusakan hutan dan lingkungan yang telah rusak dan kritis.
Saudara - Saudara dan Hadirin Yang Saya Hormati,
Sumber daya hutan dan lingkungan hidup merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan budaya bangsa kita. Rusaknya sumber daya hutan dan lingkungan akan sangat berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap keberlanjutan atau sustainability kehidupan.
Oleh karena itu, sumber daya hutan, lingkungan hidup, serta ruang terbuka hijau, akan mengakibatkan rusaknya ekosistem. Dan rusaknya ekosistem akan berdampak pula pada punahnya rantai kehidupan. Selain itu, berdampak pula pada perubahan iklim mikro.
Perlu saya ingatkan, bahwa saat ini aktivitas untuk menghutankan kembali, dan memperbanyak ruang terbuka hijau belum menjadi kebiasaan masyarakat. Namun demikian, peran Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan, penanaman 1 milyar pohon, pembangunan hutan rakyat, hutan tanaman rakyat dan hutan kemasyarakatan serta adanya kebijakan daerah yang mendukung budaya menanam, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Demikian pula terhadap berbagai gerakan untuk memperbaiki kerusakan hutan itu yang telah dicanangkan, yaitu Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Gerakan Kecil Menanam Dewasa Memanen, Gerakan Bakti Penghijauan Pemuda, dan Gerakan Kota Hijau serta Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon. Sudah cukup banyak. Yang penting adalah bagaimana itu dilaksanakan dengan baik, dengan sungguh-sungguh.
Bapak , ibu dan saudara hadirin yang berbahagia
Dalam kaitan itu semua, sekali lagi saya minta agar melalui Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional dapat direalisasikan melalui Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan hutan dan lingkungan alam yang baik dan lestari.
Kepada para Tokoh Agama, Pemuda dan Tokoh Masyarakat, LSM, Lingkungan, Wartawan, diminta untuk membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara lingkungan, hutan, dan alam di sekitar kita. Membangun kebiasaan menanam seharusnya menjadi kebutuhan secara berkelanjutan. Kepada warga masyarakat, dalam mensukseskan gerakan penanaman satu milyar pohon yang merupakan gerakan nasional dan upaya nyata seluruh komponen bangsa untuk menanam pohon paling sedikit sebanyak 1 milyar setiap tahun, agar dimulai dari pekarangan. Lebih baik mempertahankan pohon dan hutan yang masih ada daripada harus menanam kembali pohon yang memerlukan belasan tahun agar pohon itu bisa menjadi besar.
Bapak , ibu dan saudara hadirin yang berbahagia
Atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Saya menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional ini, dan kami harapkan semoga acara ini mampu memberikan motivasi dan pemahaman terhadap kelestarian hutan dan lingkungannya. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan terimakasih.
Billahi taufiq walhidayah.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.


PENJABAT BUPATI LOMBOK UTARA,


H. ASHARI, SH, MH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar