Senin, 17 November 2014

Pemda KLU Berkeinginan Jadikan Gendu Rasa Event Besar

Tanjung,-- Menjelang pelaksanaan kegiatan Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen Rahayu Mel Bao Kabupaten Lombok Utara, panitia pelaksana menggelar rapat persiapan terakhir, Kamis, (13/11) di Aula Kantor Dinas Dikbudpora KLU.


Hadir dalam rapat terakhir tersebut, selain dihadiri Ketua Bappeda KLU Ir. Nanang Matalata, juga dihadiri SKPD terkait, TNI/Polri, Sat.Pol.PP, para Budayawan KLU, sesepuh adat KLU Martinom dan seluruh anggota panitia Gendu Rasa.

Ketua Panitia Rianom,S.Sos mengatakan,  sebagai momentum membangun kebersamaan dalam membangun  Kabupaten Lombok Utara yang maju dan beradab, tentu kehadiran para pini sepuh dalam rangka rapat persiapan terakhir pra digelarnya event tahunan Gendu Rasa tersebut, sangat diharapkan. Sehingga dalam pertemuan yang ketiga dan yang terakhir ini, Rianom berharap, kepada semua anggota panitia, agar terus membina komunikasi dengan baik, saling berkoordinasi satu sama lainnya, sehingga apa yang diharapkan dapat berjalan maksimal.

Dikatakan, Gendu Rasa sebagai sebuah kegiatan merupakan  pertemuan besar dalam konteks  sebuah prosesi kegiatan untuk menautkan dan menyatukan konsep, gagasan  dan visi  dalam pigura kebersamaan yang utuh dan berkelanjutan. Dalam menuju pertautan kesamaan dan kesetaraan itu, menjadi bagian terpenting yang harus di diskusikan untuk  menyatukan tujuan dan sasaran agar bisa tercapai. Sebab dalam melakukan pembangunan baik dari perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan pembangunan harus dilakukan secara bersama, dimana peningkatan kemandirian desa harus dilihat dan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua elemen yang ada, baik pemerintah dan masyarakat , karena pada prinsipnya dari berbagai asfek tidak parsial atau dilakukan secara bersama.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan Gendu rasa ini, juga sebagai salah satu bentuk apresiasi bagi champion-champion pembangunan yang selama ini telah banyak berkontribusi dalam pembangunan Desa khususnya dan pembangunan Kabupaten Lombok Utara secara umum.
Sementara itu, Bupati KLU yang diwakili Kepala Bappeda KLU Ir.H.Nanang Mattalata dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu tujuan dari penyelenggaraan Gendu rasa siu Ate Sopok Angen ini, yakni terbangunnnya pemahaman bersama terkait dengan Perencanaan pembangunan partisipatif ( PPP )  , Pelayanan Publik ( PP ) dan Kelompok Ekonomi Lokal ( LED ) berbasis potensi dan sumberdaya lokal. Kemudian, tersusunnya rumusan bersama terkait dengan Perencanaan pembangunan partisipatif ( PPP ), Pelayanan Publik ( PP ) dan Kelompok Ekonomi Lokal ( LED ) berbasis potensi dan sumberdaya lokal.
Kegiatan Gendu Rasa Siu ate Sopok Angen itu nantinya akan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara selama 2 ( Dua ) hari, dari hari Senin, 17-18 November 2014. Sedangkan partisipan sebanyak 398 orang yang berasal dari Kepala Desa Se-Kabupaten Lombok Utara,  BPD 33 Desa ,KPMD 33 Desa, Kader Pos Yandu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Kelompok Kelompok Usaha, PKK ,media dan juga dihadiri semua SKPD dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara.(eko)

DKR KAYANGAN GELAR MUSPANITRA

Tanjung,-- Jajaran pengurus Dewan Kerja Ranting Kayangan gelar Muspanitra (Musyawarah Penegak Pandega Putra dan Putri) bertempat di Aula Kantor Camat Kayangan, Kamis,(13/11).
 Kegiatan Muspanitra tersebut, diikuti oleh 42 orang anggota Pramuka Penegak dan Pandega dari seluruh sekolah tingkat SMA/SMK dan MA yang ada di lingkungan Kecamatan Kayangan. Hadir dalam acara tersebut, selain Ketua Harian Kwartir Ranting Kayangan Hattarudin,S.Adm dan para andalan gerakan Pramuka dari 8 gudep yang ada di Kecamatan Kayangan, hadir pula pembina pramuka Penegak dan seluruh anggota DKR demisioner.   
 
Ketua Sangga Kerja DKR Kwarran Kayangan Fendi Muhlis menyebutkan, persiapan penyelenggaraan Muspanitra (Musyawarah Penegak Pandega Putra dan Putri) jajaran Pramuka Penegak dan Pandega Kwarran Kayangan, pihaknya mengaku telah melakukan persiapan semaksimal mungkin. “Mudah-mudahan, acara yang dikemas sangat sederhana ini bisa berjalan sesuai rencana,”katanya.

Dikatakan, sesuai dengan format kegiatan yang dilakukan dalam Muspanitra, maka kegiatan ini menjadi keharusan dilakukan pihak Pramuka Penegak dan Pandega Kwarran Kayangan. Selain keanggotaan pengurus DKR lama sudah berakhir masa jabatannya, tentu Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra, mesti dilakukan. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja masa sebelumnya dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra itu sendiri dilaksanakan mulai dari tingkat Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. 

“Calon pengurus DKR yang hadir dalam Muspanitra ini, semuanya sudah Penegak Bantara. Karena sebagai syarat dipilih menjadi calon Ketua dan anggota DKR harus yang sudah di lantik Penegak Bantara,”tegas Fendi.

Sementara Ketua Harian Kwarran Kayangan Hattarudin,S.Adm mengatakan, dalam Muspanitra DKR Kayangan ini, telah dibentuk tim Formatur yang bertugas mengadakan pemilihan Ketua DKR yang baru untuk periode 2014-2017. Melalui Ketua Tim Formatur yang diketuai Sapriadi dengan didampingi wakil ketuanya Juliadi dan Sekretaris Iin Hermawati ini, telah berhasil memilih Ketua DKR yang baru,yakni Fendi Muhlis.

Disebutkan, terpilihnya Fendi Muhlis sebagai Ketua DKR Kayangan yang baru tersebut, setelah berhasil menumbangkan rivalnya dari MA ABQ Santong Samsudin yang hanya raih 8 suara dan Doni Saputra dari MA BUS Santong yang hanya raih 5 suara. Sementara Fendi Muhlis sendiri raih suara tertinggi yakni 28 suara. 
 
Kegiatan berjalan dengan tertib. Semua peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti seluruh kegiatan Muspanitra, Sampai-sampai pada saat pemilihan Ketua DKR banyak kandidat, baik itu ditunjuk langsung peserta ataupun mengajukan diri sendiri untuk dipilih sebagai  Ketua   DKR Masa bakti 2014-2017. Fendi Muhlis, salah satu anggota Penegak Pandega dari PPI (Purna Paskibra Indonesia) Kayangan yang ditunjuk oleh peserta muspanitra sebagai kandidat ketua DKR, akhirnya terpilih menggantikan Ketua DKR lama Herwandi. Terpilihnya Fendi muhlis sebagai Ketua DKR yang baru ini pun melalui proses yang cukup alot dan panjang.
 
Harapan besar kedepannya, mudah-mudahan dengan didakannya Muspanitra dapat menghasilkan kepengurusan yang lebih kompak, bertanggungjawab pada tugas dan amanah yang diemban,”harap Hattarudin.(eko)

Pimpinan YAPNIKA Mantapkan Managemen Lembaga

Tanjung, -- Sejak berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan (YAPNIKA) tahun 1993 silam, hingga kini telah banyak mengalami perubahan.
 Berdasarkan akte pendiriannya nomor 13 tahun 1993, Yayasan ini dirintis oleh Ketuanya Ust.Muh. Turmuzi, SH.M.Pd, Wakilnya H.Murti,S.Pd, Sekretaris Nurdin, S.Pd dan Bendahara Sa’i (alm). Namun dalam perkembangan selanjutnya dibawah kepemimpinan Nurdin,S.Pd, Yayasan NIKA ini sudah mengalami kemajuan yang pesat.Seperti telah dibangunnya sarana prasarana gedung berlantai dua sebanyak 8 lokal.
Dalam arahannya Pimpinan Pondok Pesantren NIKA Ust.Muh. Turmuzi, SH. M.M.Pd  dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung MA Nurul Islam, Sabtu (15/11) dan dihadiri seluruh pengurus Yayasan, Komite, Dewan Guru dari Kedua Lembaga MA/MTs, TU dan undangan lainnya, mengatakan bahwa pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman seluruh civitas akademika MA/MTs Nurul Islam Kayangan dalam mengelola Managemen Lembaga.
Dikatakannya bahwa pemahaman tentang Yayasan dan Pondok dalam implementasinya harus bisa dibedakan agar dalam pengelolaannya tidak rancu. Jadi dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang tufoksi masing-masing lembaga.
”Ini butuh pemahaman yang mendasar bagi pengelola kedua lembaga, baik MA/MTs,”katanya.
Sementara itu, Nurdin, selaku Ketua Yayasan dalam sambutannya menyoroti sering tumpang tindihnya tugas Yayasan dan tugas Pondok. Hal ini disebabkan karena garis tufoksi antara Yayasan dan Pondok belum jelas.
”Selama ini tugas dan fungsi managemen lembaga masih saling tumpang tindih, belum adanya pembagian tufoksi yang jelas,”katanya.
Untuk itu, lanjutnya, perlu pembinaan lebih intensif kepada para pengelola managemen yang ada di Yayasan Nurul Islam ini.
”Kami berharap agar masing-masing pihak dalam menjalankan tufoksi di Yayasan ini, seringlah berkoordinasi dengan pihak Yayasan maupun kepada pimpinan Pondok, agar tidak terjadi saling tumpang tindihnya pekerjaan, ”pesannya.
Dibagian akhir pertemuan tersebut, Pimpinan Yapnika berpesan; jagalah Image, tanamkan kepercayaan, sosialisasikan program yang ada, tunjangan disesuaikan dengan kemampuan anggaran, tampilkan program yang terbaik. (Eko)

Sekda Tekankan Pelaksanaan HUT PGRI dan KORPRI Sukses

Tanjung,-- Sebagai langkah tindak lanjut rapat persiapan pendahuluan dalam rangka menyambut HUT ke 43 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), HUT ke 69 PGRI, Hari Ikan Nasional yang dirangkaikan dengan apel Paripurna Kabupaten Lombok Utara yang dipimpin Asisten III Bidang Administrasi Umum, di ruang kerjanya minggu lalu, hari ini, Senin, (17/11) bertempat di Ruang Kerja Sekda KLU, kembali di gelar rapat pemantapan, dengan dihadiri seluruh pimpinan SKPD terkait.
Asisten III Bidang Administrasi Umum,Drs Jayadi N yang memimpin jalannya rapat tersebut mengatakan, pertemuan yang melibatkan seluruh pimpinan SKPD terkait yang digelar kali ini adalah sebagai tindak lanjut pertemuan pendahuluan sebelumnya. Sehingga pertemuan ini diharapkan akan mampu menghasilkan keputusan yang terbaik dalam rangka suksesnya pelaksanaan upacara dimaksud.

Dikatakan, sebagaimana diketahui bahwa pada bulan November ini terdapat beberapa kegiatan penting yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah harus dituntaskan. Seperti kegiatan HUT KORPRI yang ke 43, HUT PGRI yang ke 69, Hari Ikan Nasional dan upacara Paripurna tingkat Kabupaten Lombok Utara.

Beberapa kegiatan penting tersebut, rencananya akan di gabung pelaksanaannya menjadi satu. Namun untuk memfinalkan rencana kegiatan itu, maka pertemuan yang digelar hari ini adalah jawabannya. Upacara HUT KORPRI ke 43 yang jatuh pada tanggal 29 November 2014, HUT PGRI ke 69 tanggal 25 November 2014, upacara Paripurna tingkat Kabupaten Lombok Utara, yang digelar setiap tanggal 21 tiap bulannya dan Hari Ikan Nasional itu, pelaksanaannya di gabung menjadi satu, yaitu pada tanggal 25 November 2014, bertempat di lapangan umum Supersemar Tanjung.

Jayadi juga menyebut, dalam rangka memeriahkan HUT KORPRI maupun HUT PGRI serta HGN yang dirangkai dengan apel paripurna tingkat Kabupaten tersebut, sebelumnya akan menggelar tabligh akbar dengan menghadirkan penceramah TGH. M.Taisir Azhar,Lc salah satu pimpinan Ponpes di Bilatepung Gerung Lombok Barat.”Beliau adalah salah satu Da’I kondang Nusa Tenggara Barat, “sebut Muhamad.

Selain kegiatan tabligh akbar yang akan di gelar di Mesjid Nurul Ihsan Karang Kates Desa Gondang Kecamatan Gangga KLU, Jum’at (21/11) mendatang, juga pada hari Senin, (24/11) akan di gelar donor darah dan bekam massal gratis di aula Kantor Bupati Lombok Utara, yang akan di ikuti seluruh PNS, Guru dan Anggota Darma Wanita Kabupaten Lombok Utara.

Sementara itu, Sekda KLU Drs H.Suardi,MH dalam arahannya menekankan, agar seluruh rangkaian kegiatan, baik pada kegiatan pra maupun kegiatan puncaknya, dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Karena ini merupakan wujud kebersamaan, Sekda menginginkan agar pelaksanaannya sukses. Untuk itu, Sekda menekankan agar pelaksanaan puncak peringatan upacara nantinya maksimal dan sukses, maka kehadiran PNS seluruhnya sangat diharapkan.(eko)

Ambalan Penegak SMK 1 Kayangan Gelar Persami


Tanjung,-- Dalam rangka menjalin hubungan silaturrahim antar anggota pramuka penegak dan pandega ambalan SMA/SMK/MA di jajaran Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kayangan, maka ambalan penegak SMK 1 Kayangan menggelar kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami), Sabtu-Minggu, (15-16/11), bertempat di halaman Sekolah SMK 1 Kayangan di Tampes.

Pembina Gerakan Pramuka Ambalan Penegak SMKN 1 Kayangan Aryadi mengatakan, dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman serta untuk menjalin hubungan silaturrahim antar anggota pramuka penegak dan pandega, maka persami ini perlu dilakukan pihaknya dengan melalui berbagai kegiatan.

Dikatakan, dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan. Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota Pramuka ambalan SMKN 1 Kayangan dengan melibatkan seluruh anggota pramuka ambalan Penegak SMA/MA di jajaran Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kayangan yang iktu ambil bagian dalam Persami ini. Hal itu penting dilakukan dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.

“Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan,”terang Aryadi.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kayangan Drs Nuryono mengatakan, pendidikan kepramukaan bagi kaum muda, itu adalah sangat penting guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.

Nuryono menyebut, selain untuk menjalin silaturrahim, kegiatan yang bertemakan peduli lingkungan tersebut, juga di rangkaikan dengan kegiatan penghijauan di sekitar halaman sekolah yaitu menanam kelapa gading. Sehingga seluruh peserta perkemahan Sabtu Minggu tersebut diharuskan membawa kelapa gading.
 
Ketua Harian Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kayangan Hattarudin yang membuka acara tersebut mengatakan, sangat mengapresiasi dan merespon positif kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan yang dilaksanakan ambalan penegak SMKN 1 Kayangan ini, mudah-mudahan akan menjadi motivasi bagi pramuka lainnya yang ada di masing-masing ambalan di jajaran Kwarran Kayangan.

Disebutkan Hattarudin, ide penghijauan dengan menanam buah kelapa gading dilingkungan SMKN 1 Kayangan tersebut dilakukan, karena memang Lambang Gerakan Pramuka itu dilambangkan dengan tunas kelapa. Dimana lambang Gerakan Pramuka yang dilambangkan dengan buah/tunas kelapa tersebut dijadikan sebagai tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka. Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden. Lambang Gerakan Pramuka itu sendiri berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. 

Oleh karena itu, setiap anggota pramuka harus seperti buah kelapa yang penuh dengan arti serta kiasannya. Dimana buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini artinya Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa). Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.

Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun. Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi. Akar nyiur kuat. artinya, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat. Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.(eko)




Kamis, 13 November 2014

PEMUDA SUMUR PANDE TENGAK PEDULI LINGKUNGAN

Kayangan, Lombok Utara - Didasari atas rasa keprihatinan yang tinggi terhadap lingkungan, terutama rusaknya alam dan lingkungan sekitar, akibat dari ulah manusia yang tidak bertanggungjawab dalam mengelola dan melestarikannnya. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gerakan Pecinta Lingkungan (GPL) Agus Wahyudi, di sela-sela acara penanaman 1000 pohon di sepanjang jalan lingkar Sumur Pande Tengah, di lapangan umum Merenten, di tanah Pekuburan Sumur Pande Tengah dan di sepanjang jalan Desa Sesait.

Selanjutnya Agus Wahyudi mengaku bahwa yang melatarbelakangi keinginan mereka membentuk Gerakan Peduli Lingkungan khususnya di Sumur Pande Tengah ini adalah rasa kecintaan mereka terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Hal inilah yang membuatnya tergugah dan terpanggil untuk berbuat. ”Secara pribadi, saya sangat prihatin melihat kondisi alam yang terjadi akhir-akhir ini,seperti banyaknya bencana alam tanah longsor,banjir bandang, tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya, yang menimpa umat manusia hampir diseluruh belahan dunia. Hal ini diakibatkan karena ulah manusia itu sendiri,” ungkap Agus Wahyudi dengan penuh rasa iba.

Hal senada juga disampaikan sekretaris GPL Pendi Pradana mengatakan bahwa, ”kalau kita tidak memulai sekarang,kapan lagi kita bisa berbuat. Apakah kita harus menunggu dan berpangku tangan saja?” ungkapnya dengan penuh tanda tanya. ”Sebagaimana kita ketahui bahwa, di dunia ini sebagian besar perubahan iklim terjadi akibat rusaknya hutan, sehingga berakibat pula pada rusaknya ekosistem biotik disekitarnya,” lanjutnya.

Di tempat terpisah Kepala Dusun Sumur Pande Tengah, Sedim, ketika ditanya seputar kegiatan yang dilakukan oleh para Pemuda Sumur Pande Tengah, sangat mendukung dan merespon bahwa kgiatan tesebut adalah kegiatan yang positif, sehingga siapapun yang melihat kondisi alam dan lingkungan yang rusak, pasti juga berfikir bagaimana memperbaikinya. ”Kita sebagai orang tua patut kita hargai dan dukung niat baik dari para pemuda yang mau berbuat terhadap hal-hal yang positif,” himbau Sedim.

Menyinggung masalah program kerja GPL, baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilaksanakan, maka Ketua GPL Agus Wahyudi menyatakan bahwa, program yang sudah dilakukan diantaranya adalah penanaman 1000 pohon disepanjang jalan Desa Sesait, Lapangan Umum Merenten Desa Sesait, jalan lingkar serta penghijauan tanah pekuburan Sumur Pande Tengah. Sedangkan program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2011 mendatang adalah penghijauan disekitar mata air Lokok Kremean, Kubur Beleq, Lokok Setangi, Koloh Bandan dan dalam hal pembibitan, GPL juga kerjasama dengan H.Abidin Mustakim salah seorang tokoh perintis penghijauan lahan kering di Kayangan.(eko)

Dari Kegiatan Presstour Bersama Humas KLU “Keterlibatan CSR Cukup Menonjol”


Tanjung, (SK),--- Bagian Humas Setda Kabupaten Lombok Utara[KLU] bersama Asisten III dan para wartawan KLU melakukan studi banding ke beberapa kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM] yang ada di Yogyakarta, (09 s/d 11 Oktober 2014 ) lalu. Kegiatan yang dikemas dengan nama Presstour (study banding) ini antara lain, mengunjungi kegiatan usaha rumah tangga [home industry] berupa kerajinan batik tulis dan usaha kerajinan rotan.
Pada kesempatan yang pertama dikunjungi adalah usaha kerajinan batik tulis khas Keraton yang ada di Giriloyo, Karang Kulon Wukirsari Imogiri, Bantul. Ditempat ini, usaha kerajinan batik tulis mayoritas dilakukan oleh para ibu- ibu rumah tangga yang jumlahnya sekitar 15 kelompok. Dimana dalam satu kelompok ada 10 0rang yang terlibat di dalamnya. Kegiatan batik tulis ini dilakukan sejak abad ke 17.
‘’Usaha kerajinan batik tulis ini mayoritas dikerjakan oleh ibu ibu rumah tangga. Sedangkan laki-laki di bagian pewarnaan saja,’’kata ketua kelompok batik tulis,Sri kuncoro Imaroh.
Kegiatan batik tulis ini dilakukan sejak terjadinya gempa bumi yang dahsyat pada tahun 2006.dimana banyak masyarakat setempat yang mengalami kerugian baik tempat tinggal maupun harta benda.ada kegiatan ini sebagai bentuk membangkitkan semangat hidup warga yang terkena korban gempah.usaha kerajinan batik tulis ini mampu memberikan harapan hidup terbukti warganya dapat mendapatkan sumber penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Menariknya dalam kegiatan ini keterlibatan CSR cukup menonjol. Sehingga usaha dari kerajinan batik tulis ini, salah satu CSR yang terlibat seperti Bank BCA. Sedangkan peran Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM yaitu memberikan pelatihan dan melakukan kegiatan pameran. Selain itu keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat [LSM] ikut memotifasi sehingga usaha kerajinan batik tulis dapat berkembang dengan baik.
Kerajinan batik tulis khas Imogiri motifnya natural dan klasik. Semua bahannya di ambil dari alam seperti dari kulit pohon duku, kulit kayu mahoni, kapas tawes dan kujur. Sistem pengerjaan yang dilakukan adalah borongan yang berdasarkan pesanan dari orang-orang yang membeli kain batik tulis tersebut.
Untuk satu kain dikerjakan 5 orang dan setiap orang mengerjakan masing masing dari motif yang ada. Sementara untuk polanya memang sudah ada sejak nenek moyang dahulu. Harga kain batik tulis khas Imogiri ini cukup mahal mulai dari harga Rp 600 ribu sampai jutaan rupiah. Hal ini juga karena bahan kain yang di pakai berasal dari kain katun dan sutra.
Usaha ini dapat berkembang karena pemasarannya cukup baik terutama karena banyaknya pameran yang dilakukan selain itu juga banyak pesanan yang datang dari luar negeri.
Sementara itu bagi yang ingin belajar membatik ditempat ini akan dikenakan biaya. Hitungan perjam saja dikenakan biaya Rp 25 ribu.
 Pada saat dilakukan kunjungan ke usaha batik ini ratusan pelajar SMP yang berasal dari Jakarta khusus datang belajar ketempat batik tulis ini.
Berikutnya, kunjungan ke dua di alamatkan ke usaha kerajinan rotan di Anggun Rotan Manggung Wukirsari, Imogiri Bantul. Di tempat usaha ini banyak di perkerjakan pekerja yang berasal dari warga sekitar baik laki-laki maupun perempuan. Jumlahnya 40 orang. Berbagai macam jenis kerajinan yang dilakukan seperti tas wanita, laundry boks, sandal hotel, tempat sampah, topi dan berbagai jenis usaha lainnya dengan bahan baku rotan.
‘’Pangsa pasar untuk usaha rotan ini adalah 50 persen untuk dalam negeri dan 50 porsen untuk luar negeri, ”kata pemilik kerajian Panut Mulyawiyata.
Untuk bahan baku berupa rotan, semuanya didatangkan dari pulau Kalimantan yang memang terkenal dengan mutu rotannya yang baik.Kegiatan kerajinan rotan ini merupakan salah satu binaan CSR yaitu Pertamina, sehingga proses produksinya dapat berjalan dengan baik terutama dengan banyaknya kegiatan pameran yang dilakukan, baik di dalam negeri maupun sampai ke ,luar negeri, seperti Jepang dan Belanda.
Adapun motif dari jenis kerajinan rotan ini 70 persen merupakan desain sendiri.Sedangkan 30 persennya dari pemesan. Untuk keterlibatan Pemerintah dalam hal ini lebih banyak memberikan kegiatan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan bagaimana mengatur usaha. Adanya perhatian pemerintah ini di fokuskan pada usaha yang dikembangkan secara kelompok seperti usaha batik tulis khas keraton tersebut.
Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga terkait dengan peningkatan SDM, bantuan mesin usaha dan usaha pemasaran yang dilakukan secara online,”kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta Drs Lono Widagdo.(ndk/era)

Wartawan Senior KLU, Algas AR, Meninggal


Tanjung,(SK),-- Aludi AR,SH, wartawan senior di Kabupaten Lombok Utara (KLU), meninggal di usia yang ke 56. Sosok yang dikenal humoris dengan pernyataan kontroversial ini menghembuskan nafas terakhir di RSUP NTB, Selasa, (11/11/2014) aekitar pukul 19,15 wita.
 Aludi alias Algas yang berkecimpung di berbagai media nasional maupun lokal NTB meninggal secara mendadak, setelah selama beberapa jam di rujuk dari RSUD Tanjung. Ia meninggal dunia setelah menyelesaikan tugasnya yakni membuat film dokumenter tentan profil desa di Kecamatan Kayangan.
Selasa pagi sekitar pukul 10,00 wita, ayah dirujuk dari RSUD Tanjung ke RSUP NTB, sore menjelang wafat, diperiksa intensif dengan sejumlah alat medis, termasuk kejut jantung selama satu jam,”kata Deki, putra ketiga almarhum.
Sebelum meninggal, Senin sore, sebelum di rujuk ke RSUD Tanjung alamrhum sempat jalan kaki di gang-gang disekitar kediamanannya di Desa Kapu Desa Jenggala Kecamatan Tanjung dabn sempat merasa pusing, mual dan muntah. Hal itu lantaran Algas terlalu sibuk menyelesaikan proyek film dokumenter 33 buah desa di KLU.
Algas meninggalkan 6 orang anak dari 3 orang istri. Dari istri pertama Siti Aisah asal Sumbawa dengan status cerai, Algas meninggalkan 2 orang anak, dari istri kedua Marni juga berstatus cerai, meninggalkan dua putra dan istri ketiga Puspita meninggalkan dua anak. Dari 6 orang anaknya, hanya si bungsu yang berjenis kelamin perempuan. Selain anak, Algas juga meninggalkan 2 orang cucu dari putra pertama dan kedua dari istri pertama.
Algas yang lahir di Pendua tahun 1958, pernah sebagai wartawan Bali Pos Biro NTB, Pimpinan Bank Danayasa Tanjung, wartawan Suara Nusa Mataram, Kontributor TPI (sekarang MNCTV), kontributor Latv dan TVRI, ia juga dipercaya sebagai Kades Pendua, sesaat setelah Pendua baru mekar dari Desa induk Sesait pada periode 2002/2008. Semasih memangku sebagai Ketua PWI KLU, ia juga terpilih sebagai Komisioner KPUD Lombok Utara periode 2008/2013.
Jenazah Algas AR, dimakamkan di pemakaman dusun Pendua Daya, rabu sore bakda asyar di hadiri ribuan pelayat.
Deki, putra ketiga almarhum menerangkan sang ayah wafat ,karena menderita sesak napas. Tidak ada keganjilan yang di alami maupun terlihat dari raut muka almarhum sebelum meninggal.senin[10/11]
Sekitar pukul 8 malam,almarhum di bawa ke rsud tanjung.diagnosa rumah sakit menunjukan almarhum sesak nafas.senin sore sebelum dirujuk ke rsud tanjung,informasi menyebutkan almarhum sempat jalan kaki di gang-gang sekitar kediaman.dusun kapu,desa jenggala,kecamatan tanjung.almarhum juga sempat merasa pusing,mual dan muntah.hal itu lantaran almarhum cukup sibuk menyelesaikan proyek dokomenter 33 desa di klu
‘’selasa pagi sekitar pukul 10,ayah dirujuk dari rsud tanjung ke rsup ntb.soreh menjelang wafatalmarhum di periksa insentif dengan sejumlah alat medis,termasuk kejut jantung selama 1 jam,’’kata deki,menambahkan algas ar menembuskan nafas terakhir sekitar pukul 7,selasa malam.
Selama menangani shooting dokumenter desa-desa din kluahmad yani,famili almarhum,menjadi tangan kanan selama dei lapangan.aktivitas sehari sebelum wafat,bersama almarhum ia mengambuil doku mentasi di lokasi air terjun tiu teja,desa santong,kecamatan kayangan.medan yang cukup beratkarenaharus turun naik 450 anak tangga sampai ke lokasi,di duga membuat sesak nafas almarhum tambah akut.
‘’almarhum sesekali mengaku hanya kecapean.selama aktifitas, seperti biasa tidak ada yang janggal pada diri beliauy.bahkan beliau sempat bercerita seperti apa dan bagaimana pengalaman menjadi wartawan,’’ucap ahmad
Almarhum tercatat meninggalkan 6 orang anak dari 3 istri.dari istri pertama, siti aisyah,asal sumbawa,dengan status cerai,Algas meninggalkan 2 orang anak.dari istri kedua,bernama marni, juga berstatus cerai meninggalkan dua putra.dan istri ketiga,puspita,meninggalkan 2 anak.dari 6 orang anaknya hanya sibunggsu yang berjenis kelamin perempuan.selain anak,algas juga meninggalkan 2 orang cucu dari putra pertama dan kedua dari istri pertama.
Sekilas biografi almarhum,algas lahir di pendua,desa pendua,kecamatan kayangan tahun 1958,masa sekolah anak-anak dari sd hingga sma ia tamatkan di bangku madrasah,masing-masing mi nw gondang,mts nw haramain narmada,dan man mataram.di perguruan tinggi ia mengambil jurusan hukum di universitas mahasaraswati mataram tahun 1987.
Karir profesi almarhum lebih banyak di habiskan di bangku jurnalistik.antara lain perna menjabat sebagai wartawan bali post biro ntb mataram,pimpinan bank dana yasa tanjung,wartawan suara nusa mataram,kontributor tpi [sekarang mnctv] kontributor lativi [tvone] dan tvri ntb.ia juga di percaya sebagai kepala desa sesaat setelah pendua baru mekar dari desa induk,sesait pada periode 2002-2008.semasih memangku jabatan sebagai ketua pwi klu,ia juga terpilih sebagai komisioner kpu lombok utara periode 2008-2013.almarhum dimakam kan di pemakaman dusun pendua,rabu sore ba’da ashar.ribuan pelayat menghadiri pemakaman almarhum.(Ton)

Pemda KLU Berkeinginan Jadikan Gendu Rasa Event Besar


Tanjung,-- Menjelang pelaksanaan kegiatan Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen Rahayu Mel Bao Kabupaten Lombok Utara, panitia pelaksana menggelar rapat persiapan terakhir, Kamis, (13/11) di Aula Kantor Dinas Dikbudpora KLU.

Hadir dalam rapat terakhir tersebut, selain dihadiri Ketua Bappeda KLU Ir. Nanang Matalata, juga dihadiri SKPD terkait, TNI/Polri, Sat.Pol.PP, para Budayawan KLU, sesepuh adat KLU Martinom dan seluruh anggota panitia Gendu Rasa.
Ketua Panitia Rianom,S.Sos mengatakan, sebagai momentum membangun kebersamaan dalam membangun Kabupaten Lombok Utara yang maju dan beradab, tentu kehadiran para pini sepuh dalam rangka rapat persiapan terakhir pra digelarnya event tahunan Gendu Rasa tersebut, sangat diharapkan. Sehingga dalam pertemuan yang ketiga dan yang terakhir ini, Rianom berharap, kepada semua anggota panitia, agar terus membina komunikasi dengan baik, saling berkoordinasi satu sama lainnya, sehingga apa yang diharapkan dapat berjalan maksimal.

Dikatakan, Gendu Rasa sebagai sebuah kegiatan merupakan pertemuan besar dalam konteks sebuah prosesi kegiatan untuk menautkan dan menyatukan konsep, gagasan dan visi dalam pigura kebersamaan yang utuh dan berkelanjutan. Dalam menuju pertautan kesamaan dan kesetaraan itu, menjadi bagian terpenting yang harus di diskusikan untuk menyatukan tujuan dan sasaran agar bisa tercapai. Sebab dalam melakukan pembangunan baik dari perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan pembangunan harus dilakukan secara bersama, dimana peningkatan kemandirian desa harus dilihat dan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua elemen yang ada, baik pemerintah dan masyarakat , karena pada prinsipnya dari berbagai asfek tidak parsial atau dilakukan secara bersama.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan Gendu rasa ini, juga sebagai salah satu bentuk apresiasi bagi champion-champion pembangunan yang selama ini telah banyak berkontribusi dalam pembangunan Desa khususnya dan pembangunan Kabupaten Lombok Utara secara umum.
Sementara itu, Bupati KLU yang diwakili Kepala Bappeda KLU Ir.H.Nanang Mattalata dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu tujuan dari penyelenggaraan Gendu rasa siu Ate Sopok Angen ini, yakni terbangunnnya pemahaman bersama terkait dengan Perencanaan pembangunan partisipatif ( PPP ) , Pelayanan Publik ( PP ) dan Kelompok Ekonomi Lokal ( LED ) berbasis potensi dan sumberdaya lokal. Kemudian, tersusunnya rumusan bersama terkait dengan Perencanaan pembangunan partisipatif ( PPP ), Pelayanan Publik ( PP ) dan Kelompok Ekonomi Lokal ( LED ) berbasis potensi dan sumberdaya lokal.
Kegiatan Gendu Rasa Siu ate Sopok Angen itu nantinya akan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara selama 2 ( Dua ) hari, dari hari Senin, 17-18 November 2014. Sedangkan partisipan sebanyak 398 orang yang berasal dari Kepala Desa Se-Kabupaten Lombok Utara, BPD 33 Desa ,KPMD 33 Desa, Kader Pos Yandu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Kelompok Kelompok Usaha, PKK ,media dan juga dihadiri semua SKPD dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara.(eko)

Peringatan 155 Tahun Baden Powell Tingkat Kecamatan Kayangan, Berlangsung Sederhana

Sauban,(Sesait),-- Gerakan Pramuka Gugus depan (Gudep) 37-38 Kayangan, dalam rangka memperingati hari lahirnya Baden Powell yang ke 155 tahun, gelar perjusami.

Kegiatan Perjusami yang berlangsung mulai tanggal 24 hingga 26 Februari 2012 di halaman Kantor Camat Kayangan tersebut, adalah disamping merupakan salah satu agenda tahunan Kwarran Kayangan, juga merupakan kegiatan yang memang dihajatkan untuk memperingati hari lahirnya Bapak Pandu sedunia Baden Fowell, yang jatuh pada setiap tanggal 22 Februari.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Perjusami yang juga Ketua DKR Kayangan Supriadi mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun itu, diikuti 647 orang peserta anggota Gerakan Pramuka Penggalang, Penegak/Pandega lingkup Kwarran Kayangan.

Ditunjuknya Gugus Depan (Gudep) 37-38 Kayangan selaku tuan rumah penyelenggaraan Perjusami ini, memang diniatkan agar pelaksanaannya di gilir tiap tahun untuk masing-masing gudep.

“Kita mencoba, gilir masing-masing Gudep ini setiap tahunnya sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan peringatan serupa, agar pihak Gudep bisa merasakan sebagai tuan rumah,” kata Supriadi.

Camat Kayangan Tresnahadi, S.Pt dalam amanatnya ketika tampil sebagai Pembina upacara pada HUT ke-155 tahun lahirnya Baden Powell tersebut mengatakan, Baden Powell (BP) adalah merupakan Bapak Pendiri Kepanduan Dunia, sehingga berkat jasanya inilah, gerakan kepanduan berkembang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Gerakan Kepanduan yang kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Gerakan Pramuka itu, mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1912. Tak disangka, aktivitas Baden Powell yang dimulai dengan mengikut sertakan 20 orang remaja Inggris untuk berkegiatan di alam terbuka, akhirnya tumbuh dan berkembang pula di Indonesia.

“Alhamdulillah, gerakan Pramuka ini terus berkembang dari masa ke masa tidak pernah pudar,” puji Tresnahadi.

“Itulah sebabnya, kita rayakan upacara ini, betapa pentingnya keberadaan kepanduan di Indonesia kala itu, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” tambahnya.

Berdasarkan catatan sejarah, walaupun tidak secara langsung, cukup banyak orang-orang Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan Republik Indonesia, yang pernah mengenyam pendidikan kepanduan.
Tidak heran, bila dalam Kongres Pemuda yang diadakan tanggal 28 Oktober 1928 dan menghasilkan “Sumpah Pemuda”, gerakan kepanduan juga ikut berperan penting.

Dari catatan sejarah itu pula diketahui bahwa, Jenderal Soedirman juga pernah menjadi seorang pandu. Bersama banyak orang Indonesia yang pernah ikut kepanduan, Jenderal Soedirman ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Latiahan-latihan dalam kepanduan, sedikit banyak membantu para pemuda untuk mempunyai kecakapan dalam kedisiplinan, organisasi, dan sebagainya, yang membantu merdekanya Republik Indonesia.

“Sekarang ini, adik-adik adalah generasi penerus perjuangan bangsa, di pundak adik-adiklah harapan dimasa mendatang sebagai pelaksana pembangunan di KLU ini,” ingat Tresnahadi.

Di hadapan para peserta, Tresnahadi menyinggung juga masalah kemajuan yang telah dilakukan Pemerintah KLU. Hal itu, menurutnya, adalah berkat kerja keras semua pihak, termasuk adik-adik yang tergabung dalam wadah gerakan pramuka ini.

Namun kendala yang sedang di hadapi KLU saat ini adalah tingginya angka kemiskinan 43,14% dari jumlah penduduk 213.000 lebih. Ini artinya, bahwa kita di tuntut untuk bersama-sama berikhtar dan berusaha untuk menekan angka kemiskinan itu, tidak hanya tugas Pemda saja, tapi adik-adik yang tergabung dalam gerakan pramuka ini, juga sangat menentukan.

Mengatasi hal itu semua, Tresnahadi yang putra sulung Siradip Arty, BA (alm) mantan Camat Gangga periode tahun 1980-an silam itu menghimbau kepada seluruh adik-adik Pramuka Kayangan, agar rajin-rajinlah belajar, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, karena menurutnya, bahwa adik-adik yang tergabung dalam wadah gerakan Pramuka terutama di Kayangan ini, mau tidak mau, suka tidak suka, dimasa mendatang akan menjadi pengganti generasi tua sekarang dalaqm mengisi pembangunan di daerah ini.

“Di pundak adik-adiklah masa depan KLU ini akan ditentukan. Untuk itu, mari kita bersama-sama bersatu padu, berkolaborasi, bersinergi dalam rangka membangun KLU ini,” ajak Tresnahadi.(eko)