Sauban,(Sesait),-- Gerakan
Pramuka Gugus depan (Gudep) 37-38 Kayangan, dalam rangka memperingati
hari lahirnya Baden Powell yang ke 155 tahun, gelar perjusami.
Kegiatan
Perjusami yang berlangsung mulai tanggal 24 hingga 26 Februari 2012 di
halaman Kantor Camat Kayangan tersebut, adalah disamping merupakan salah
satu agenda tahunan Kwarran Kayangan, juga merupakan kegiatan yang
memang dihajatkan untuk memperingati hari lahirnya Bapak Pandu sedunia
Baden Fowell, yang jatuh pada setiap tanggal 22 Februari.
Menurut
Ketua Pelaksana Kegiatan Perjusami yang juga Ketua DKR Kayangan
Supriadi mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun itu,
diikuti 647 orang peserta anggota Gerakan Pramuka Penggalang,
Penegak/Pandega lingkup Kwarran Kayangan.
Ditunjuknya
Gugus Depan (Gudep) 37-38 Kayangan selaku tuan rumah penyelenggaraan
Perjusami ini, memang diniatkan agar pelaksanaannya di gilir tiap tahun
untuk masing-masing gudep.
“Kita
mencoba, gilir masing-masing Gudep ini setiap tahunnya sebagai tuan
rumah dalam penyelenggaraan peringatan serupa, agar pihak Gudep bisa
merasakan sebagai tuan rumah,” kata Supriadi.
Camat
Kayangan Tresnahadi, S.Pt dalam amanatnya ketika tampil sebagai Pembina
upacara pada HUT ke-155 tahun lahirnya Baden Powell tersebut mengatakan,
Baden Powell (BP) adalah merupakan Bapak Pendiri Kepanduan Dunia,
sehingga berkat jasanya inilah, gerakan kepanduan berkembang di seluruh
dunia, termasuk juga di Indonesia.
Gerakan
Kepanduan yang kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Gerakan
Pramuka itu, mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1912. Tak
disangka, aktivitas Baden Powell yang dimulai dengan mengikut sertakan
20 orang remaja Inggris untuk berkegiatan di alam terbuka, akhirnya
tumbuh dan berkembang pula di Indonesia.
“Alhamdulillah, gerakan Pramuka ini terus berkembang dari masa ke masa tidak pernah pudar,” puji Tresnahadi.
“Itulah
sebabnya, kita rayakan upacara ini, betapa pentingnya keberadaan
kepanduan di Indonesia kala itu, dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia,” tambahnya.
Berdasarkan
catatan sejarah, walaupun tidak secara langsung, cukup banyak
orang-orang Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan
Republik Indonesia, yang pernah mengenyam pendidikan kepanduan.
Tidak
heran, bila dalam Kongres Pemuda yang diadakan tanggal 28 Oktober 1928
dan menghasilkan “Sumpah Pemuda”, gerakan kepanduan juga ikut berperan
penting.
Dari
catatan sejarah itu pula diketahui bahwa, Jenderal Soedirman juga pernah
menjadi seorang pandu. Bersama banyak orang Indonesia yang pernah ikut
kepanduan, Jenderal Soedirman ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Latiahan-latihan
dalam kepanduan, sedikit banyak membantu para pemuda untuk mempunyai
kecakapan dalam kedisiplinan, organisasi, dan sebagainya, yang membantu
merdekanya Republik Indonesia.
“Sekarang
ini, adik-adik adalah generasi penerus perjuangan bangsa, di pundak
adik-adiklah harapan dimasa mendatang sebagai pelaksana pembangunan di
KLU ini,” ingat Tresnahadi.
Di
hadapan para peserta, Tresnahadi menyinggung juga masalah kemajuan yang
telah dilakukan Pemerintah KLU. Hal itu, menurutnya, adalah berkat kerja
keras semua pihak, termasuk adik-adik yang tergabung dalam wadah
gerakan pramuka ini.
Namun
kendala yang sedang di hadapi KLU saat ini adalah tingginya angka
kemiskinan 43,14% dari jumlah penduduk 213.000 lebih. Ini artinya, bahwa
kita di tuntut untuk bersama-sama berikhtar dan berusaha untuk menekan
angka kemiskinan itu, tidak hanya tugas Pemda saja, tapi adik-adik yang
tergabung dalam gerakan pramuka ini, juga sangat menentukan.
Mengatasi
hal itu semua, Tresnahadi yang putra sulung Siradip Arty, BA (alm)
mantan Camat Gangga periode tahun 1980-an silam itu menghimbau kepada
seluruh adik-adik Pramuka Kayangan, agar rajin-rajinlah belajar,
tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, karena menurutnya, bahwa adik-adik
yang tergabung dalam wadah gerakan Pramuka terutama di Kayangan ini, mau
tidak mau, suka tidak suka, dimasa mendatang akan menjadi pengganti
generasi tua sekarang dalaqm mengisi pembangunan di daerah ini.
“Di
pundak adik-adiklah masa depan KLU ini akan ditentukan. Untuk itu, mari
kita bersama-sama bersatu padu, berkolaborasi, bersinergi dalam rangka
membangun KLU ini,” ajak Tresnahadi.(eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar