Kamis, 13 November 2014

Wartawan Senior KLU, Algas AR, Meninggal


Tanjung,(SK),-- Aludi AR,SH, wartawan senior di Kabupaten Lombok Utara (KLU), meninggal di usia yang ke 56. Sosok yang dikenal humoris dengan pernyataan kontroversial ini menghembuskan nafas terakhir di RSUP NTB, Selasa, (11/11/2014) aekitar pukul 19,15 wita.
 Aludi alias Algas yang berkecimpung di berbagai media nasional maupun lokal NTB meninggal secara mendadak, setelah selama beberapa jam di rujuk dari RSUD Tanjung. Ia meninggal dunia setelah menyelesaikan tugasnya yakni membuat film dokumenter tentan profil desa di Kecamatan Kayangan.
Selasa pagi sekitar pukul 10,00 wita, ayah dirujuk dari RSUD Tanjung ke RSUP NTB, sore menjelang wafat, diperiksa intensif dengan sejumlah alat medis, termasuk kejut jantung selama satu jam,”kata Deki, putra ketiga almarhum.
Sebelum meninggal, Senin sore, sebelum di rujuk ke RSUD Tanjung alamrhum sempat jalan kaki di gang-gang disekitar kediamanannya di Desa Kapu Desa Jenggala Kecamatan Tanjung dabn sempat merasa pusing, mual dan muntah. Hal itu lantaran Algas terlalu sibuk menyelesaikan proyek film dokumenter 33 buah desa di KLU.
Algas meninggalkan 6 orang anak dari 3 orang istri. Dari istri pertama Siti Aisah asal Sumbawa dengan status cerai, Algas meninggalkan 2 orang anak, dari istri kedua Marni juga berstatus cerai, meninggalkan dua putra dan istri ketiga Puspita meninggalkan dua anak. Dari 6 orang anaknya, hanya si bungsu yang berjenis kelamin perempuan. Selain anak, Algas juga meninggalkan 2 orang cucu dari putra pertama dan kedua dari istri pertama.
Algas yang lahir di Pendua tahun 1958, pernah sebagai wartawan Bali Pos Biro NTB, Pimpinan Bank Danayasa Tanjung, wartawan Suara Nusa Mataram, Kontributor TPI (sekarang MNCTV), kontributor Latv dan TVRI, ia juga dipercaya sebagai Kades Pendua, sesaat setelah Pendua baru mekar dari Desa induk Sesait pada periode 2002/2008. Semasih memangku sebagai Ketua PWI KLU, ia juga terpilih sebagai Komisioner KPUD Lombok Utara periode 2008/2013.
Jenazah Algas AR, dimakamkan di pemakaman dusun Pendua Daya, rabu sore bakda asyar di hadiri ribuan pelayat.
Deki, putra ketiga almarhum menerangkan sang ayah wafat ,karena menderita sesak napas. Tidak ada keganjilan yang di alami maupun terlihat dari raut muka almarhum sebelum meninggal.senin[10/11]
Sekitar pukul 8 malam,almarhum di bawa ke rsud tanjung.diagnosa rumah sakit menunjukan almarhum sesak nafas.senin sore sebelum dirujuk ke rsud tanjung,informasi menyebutkan almarhum sempat jalan kaki di gang-gang sekitar kediaman.dusun kapu,desa jenggala,kecamatan tanjung.almarhum juga sempat merasa pusing,mual dan muntah.hal itu lantaran almarhum cukup sibuk menyelesaikan proyek dokomenter 33 desa di klu
‘’selasa pagi sekitar pukul 10,ayah dirujuk dari rsud tanjung ke rsup ntb.soreh menjelang wafatalmarhum di periksa insentif dengan sejumlah alat medis,termasuk kejut jantung selama 1 jam,’’kata deki,menambahkan algas ar menembuskan nafas terakhir sekitar pukul 7,selasa malam.
Selama menangani shooting dokumenter desa-desa din kluahmad yani,famili almarhum,menjadi tangan kanan selama dei lapangan.aktivitas sehari sebelum wafat,bersama almarhum ia mengambuil doku mentasi di lokasi air terjun tiu teja,desa santong,kecamatan kayangan.medan yang cukup beratkarenaharus turun naik 450 anak tangga sampai ke lokasi,di duga membuat sesak nafas almarhum tambah akut.
‘’almarhum sesekali mengaku hanya kecapean.selama aktifitas, seperti biasa tidak ada yang janggal pada diri beliauy.bahkan beliau sempat bercerita seperti apa dan bagaimana pengalaman menjadi wartawan,’’ucap ahmad
Almarhum tercatat meninggalkan 6 orang anak dari 3 istri.dari istri pertama, siti aisyah,asal sumbawa,dengan status cerai,Algas meninggalkan 2 orang anak.dari istri kedua,bernama marni, juga berstatus cerai meninggalkan dua putra.dan istri ketiga,puspita,meninggalkan 2 anak.dari 6 orang anaknya hanya sibunggsu yang berjenis kelamin perempuan.selain anak,algas juga meninggalkan 2 orang cucu dari putra pertama dan kedua dari istri pertama.
Sekilas biografi almarhum,algas lahir di pendua,desa pendua,kecamatan kayangan tahun 1958,masa sekolah anak-anak dari sd hingga sma ia tamatkan di bangku madrasah,masing-masing mi nw gondang,mts nw haramain narmada,dan man mataram.di perguruan tinggi ia mengambil jurusan hukum di universitas mahasaraswati mataram tahun 1987.
Karir profesi almarhum lebih banyak di habiskan di bangku jurnalistik.antara lain perna menjabat sebagai wartawan bali post biro ntb mataram,pimpinan bank dana yasa tanjung,wartawan suara nusa mataram,kontributor tpi [sekarang mnctv] kontributor lativi [tvone] dan tvri ntb.ia juga di percaya sebagai kepala desa sesaat setelah pendua baru mekar dari desa induk,sesait pada periode 2002-2008.semasih memangku jabatan sebagai ketua pwi klu,ia juga terpilih sebagai komisioner kpu lombok utara periode 2008-2013.almarhum dimakam kan di pemakaman dusun pendua,rabu sore ba’da ashar.ribuan pelayat menghadiri pemakaman almarhum.(Ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar